Mulai Januari 2015 saya dan Mbak Nunu memutuskan untuk ngetrip tiap bulan meskipun hanya berdua. Saat itu alasannya hanya ada 2 yaitu : karena beberapa kali merencanakan ngetrip ramean selalu gagal, dan karena kebutuhan untuk menjaga kelangsungan hidup blog pribadi kami. Maksudnya setelah ngetrip harus bikin tulisan buat dimuat di blog.
5 kali ngetrip yang sudah dilakukan yaitu : Situs Gunung Padang (Januari) ngetrip berdua, Banten Lama (Februari) ngetrip berdua, Tebing Keraton (Maret) ngetrip bertiga, Hutan Mangrove PIK (April) ngetrip bertiga, dan Ujung Genteng (Mei) ngetrip berdelapan.
Semua trip itu tidak menggunakan agen perjalanan, meskipun tidak 100% ngebolang juga sih, maksudnya pakai acara carter angkot, carter ojek, atau sewa mobil coz nggak mau susah-susah banget hehe… Tiap-tiap trip memiliki kisahnya asing-masing. Semakin banyak anggota rombongan ngetrip, semakin ribet persiapannya, tetapi lebih seru pelaksanaannya.
Meskipun trip-trip yang sudah dilakukan itu kalau dibandingkan dengan ikutan open trip dari suatu agen perjalanan tidak selalu lebih murah tetapi ada manfaat lain yang bisa didapat oleh travellers. Ngetrip bukan sekedar untuk melepaskan kepenatan jiwa, tetapi ternyata memiliki kontribusi yang tidak sedikit bagi pembentukan karakter travellers. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku. Bahwa ngetrip harus dilakukan sesering mungkin dan jangan pakai agen perjalanan.
Saat ngetrip (ngebolang) bisa saja kita tiba-tiba dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak pernah kita harapkan terjadi atau sama sekali tidak kita duga akan terjadi. Dimana saat itu keputusan yang kita ambil haruslah keputusan terbaik dan yang paling tepat untuk dipilih. Disinilah latihan bagi karakter kita. Dan tentu saja semakin sering dilatih akan semakin bagus.
Selain itu, ngetrip bareng (ngebolang) juga merupakan salah satu cara kita untuk mengenal karakter seseorang (teman ngetrip). Pergaulan sehari-hari (di kantor misalnya) yang sudah berlangsung sekian lama, tidak bisa dikatakan bahwa kita telah mengenal seseorang dengan cukup baik, namun ngetrip bareng yang meskipun hanya dilakukan 2 atau 3 hari, tetapi bagaimana dia merespon atas suatu keadaan yang tiba-tiba terjadi, disitulah kita bisa melihat karakter dia yang sesungguhnya.
“Seseorang belum dikatakan mengenal saudaranya apabila ia belum melakukan satu diantara tiga hal berikut : bepergian bersamanya (safar), menginap di rumahnya, atau melakukan muamalah (transaksi hutang-piutang) dengannya”.
[Umar bin Khattab]
Meskipun jika dihitung secara keseluruhan dana yang sudah dikeluarkan untuk 5 trip tersebut sebenarnya nggak sedikit-sedikit banget (lumayan juga maksudnya untuk ukuran saya), namun mengingat manfaat tidak langsung yang bisa saya dapatkan yang (menurut saya) tidak bisa dinilai dengan uang, membuat saya makin sreg kalau ngetrip itu nggak melalui agen perjalanan. Jadi ngebolang aja. Dan saya sangat ingin suatu hari nanti bisa ngebolang dengan lebih banyak orang. Ayo siapa yang mau gabung ngebolang bareng? Hehe…
Jakarta, 13 Mei 2015
@rahasiapasir
Luar biasa,, setiap perjalanan pasti selalu menyisakan cerita dan pengalaman,,
Ayoo mba,,
Next trip bikin lebih seru lagi,,,
Ajak ajak dong Mbak Fitri